Jumat, 26 Agustus 2022 – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (HMPS PGMI) mengadakan acara dialog prodi antar mahasiswa dengan jajaran prodi. Acara dialog prodi yang bertempat di ruang PPG 2.8 ini bertujuan sebagai penyambung lidah antara mahasiswa PGMI dengan jajaran PGMI dan juga sebagai wadah aspirasi bagi mahasiswa PGMI atas keluh kesah yang mereka alami. Sesuai dengan tema acara ini yaitu “Beranikan ekspresi salurkan aspirasi menuju PGMI lebih unggul.“
Dialog prodi ini dihadiri oleh oleh ketua jurusan pendidikan dasar, Bapak Dr. H. Syamsul Huda Rohmadi, M.Ag, sekretaris jurusan, Bapak Drs. Subandji, M.Ag, koordinator prodi PGMI, Ibu Kustiarini, M.Pd, serta perwakilan dari mahasiswa PGMI angkatan 2019, 2020, dan 2021.
Acara dialog prodi di awali dengan pembukaan oleh Master Of Ceremony (MC) dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Quran,dan diakhiri dengan sambutan dari ketua panitia dan koordinator prodi PGMI, Ibu Kustiarini, M.Pd. Setelah pembukaan, acara sepenuhnya diserahkan kepada moderator untuk memimpin jalannya dialog prodi.
Beberapa mahasiswa dari berbagai angkatan ini menyampaikan beberapa masalah atau aspirasi mereka yang terjadi dalam lingkup prodi PGMI. Contohnya seperti yang disampaikan oleh Afif (mahasiswa angkatan 2020) yang kemudian disambung oleh Friska (mahasiswa angkatan 2021), mereka mewakili mahasiswa PGMI menyampaikan keluh kesah mahasiswa mengenai fasilitas ruang kelas untuk perkuliahan yang beberapa mengalami kerusakan, dosen yang suka merubah jadwal dan ruang perkuliahan sehingga berbenturan dengan kelas lain serta fasilitas yang sudah mulai rusak. Berkaitan dengan pertanyaan dari Afif dan Friska, Ibu Kustiarini mengungkapkan terkait fasilitas beberapa sudah diperbaiki, dan semua ini tidak bisa langsung ditangani tetapi harus dengan pengajuan dan minimnya anggaran juga berpengaruh. Untuk fasilitas yang rusak bisa dilist dengan jelas fasilitas apa dan di ruang apa, nanti akan ditampung oleh dosen dan disampaikan ke Fakultas. Sedangkan terkait ruang kelas yang sering berbenturan, jika mau mengubah jam perkuliahan yang terkait harus mencari kelad mana yang tidak berbenturan/bertabrakan, mengingat ruang kelas yang terbatas dan banyaknya mahasiswa yang masuk. Jadi mahasiswa sebaiknya menyesuaikan jadwal di siakad.
Ada juga yang menyampaikan mengenai sulitnya peminjaman sarana prasarana serta tempat di aula PPG dan gedung D. Aspirasi ini disampaikan oleh Fauzi (mahasiswa angkatan 2020), yang kemudian di jawab oleh Ibu Kustiarini bahwa untuk alat musik dan gamelan adalah fasilitas fakultas, harus mengajukan perizinan, ada prosedurnya agar dapat ditanggungjawabkan tujuan peminjamannya, jadwalnya bagaimana, hal ini harus dipahami. Untuk peminjaman tempat sistemnya siapa yang lebih dulu meminjam ia yang dapat. Jadi kalau mau mengajukan peminjaman tempat harus dari jauh-jauh hari, kalau H-2/H-1 baru mengajukan peminjaman maka akan kesusahan. Pak Syamsul juga menyampaikan bahwa untuk penggunaan laboratorium bisa dibuat jadwal agar fakultas juga mengetahui.
