Fakultas Ilmu Tarbiyah. Senin, 19 Oktober 2020, Fakultas Ilmu Tarbiyah mengadakan Focus Group Discussion (FGD) kelayakan pembentukan prodi baru. FGD ini untuk membahas tentang prodi yang akan di susun di FIT yaitu Prodi Pendidikan/ Tadris Matematika dan Pendidikan/ Tadris Biologi. Dalam pelaksanaan ini di hadiri oleh pimpinan dekanat, segenap tim pembuat borang prodi baik biologi maupun matematika, kaprodi-sekprodi dan tamu undangan diantaranya tim pembuat borang pengajuan Prodi Manajemen Pendidikan Islam.
Pembentukan prodi di berbagai fakultas pada dasarnya telah mendapat support di dalam sidang senat yang telah dilaksanakan pada hari Selasa 12 Oktober 2020. Senat telah memberikan lampu hijau untuk semua fakultas di IAIN untuk membuat proposal dan mampu menyelesaikan borang proposal pengajuan prodi tersebut sebelum Bulan Desember 2020. Hal ini merupakan bagian dari support institut dalam rangka alih status IAIN Surakarta menjadi UIN Raden Mas Said.
Selain Fakultas Ilmu Tarbiyah yang berencana membentuk prodi baru, terdapat fakultas lain yang merencanakan hal sama, diantara Fakultas Adab dan Bahasa (FAB) yang akan membentuk Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam serta Manajemen Pendidikan Islam.
Pembentukan prodi pada dasarnya bisa merujuk pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64/E/KPT/2020 jika pengajuan di Dikti ataupun Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No : DJ.I/212/2011 untuk pengajuan ke Kementerian Agama. Di dalam dasar tersebut pembentukan prodi baru ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menetapkan tiga standart yaitu kriteria satu kurikulum, kriteria dua dosen dan kriteria tiga unit dan pengelola studi. Sedangkan apabila pembentukan prodi baru diajukan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama maka mengacu lima kriteria, yaitu satu, tata pamong dan kerja sama, dua mahasiswa, tiga sumber daya manusia, empat keuangan dan prasarana dan lima pendidikan.
Selain senat, fakultas pun akan menfasilitasi agar pembuatan prodi ini berjalan lancar. Prof. Baidi M.Pd, berharap apabila tim mengalami kesulitan dan membutuhkan sesuatu maka disilakan untuk dikomunikasikan, dan jika ingin mengadakan studi banding fakultas akan menfasilitasinya. Studi banding ini bisa menjadi acuan dalam pembuatan borang pengajuan yang akan disusun.
Menjawab yang disampaikan Prof. Baidi dari tim pembuat borang pun menyampaikan harapan diantaranya ada kerjasama semua pihak. Untuk itu pembuatan standar empat tentang sarana dan prasanara, tim prodi mengharapkan dapat dibantu oleh pihak fakultas. Semua ini tidak lain agar ada efektivitas dari keseluruhan pembuatan prodi yang direncanakan untuk dibentuk di Fakultas Ilmu Tarbiyah.(NHR/FIT)