Dengan hadirnya Kurikulum Prototipe 2022, para pendidik dihadapkan pada kebutuhan untuk beradaptasi dan mengembangkan metode penilaian yang lebih relevan dan inovatif. Oleh karena itu pada 25 Mei dan 10 Juni 2023, Dosen FIT UIN Raden Mas Said Surakarta melaksanakan pengabdian masyarakat dalam meningkatan mutu penilaian Bahasa Arab berbasis ICT yang dilaksanakan di Sukoharjo.
Menghadapi era pendidikan yang terus berkembang, peningkatan mutu penilaian menjadi fokus utama, terutama dalam mata pelajaran Bahasa Arab. Dengan hadirnya Kurikulum Prototipe 2022, para pendidik dituntut untuk beradaptasi dengan pendekatan baru yang lebih interaktif dan berbasis teknologi. Dalam konteks ini, peningkatan mutu penilaian Bahasa Arab berbasis ICT (Information and Communication Technology) menjadi langkah strategis yang perlu diambil.
Proses ini dimulai dengan pelatihan bagi para guru Bahasa Arab yang bertujuan untuk mengenalkan mereka pada konsep penilaian berbasis ICT. Dalam sesi ini, para guru diajarkan tentang berbagai alat digital yang dapat digunakan untuk mengukur pemahaman murid secara efektif. Melalui penggunaan aplikasi dan platform online, penilaian tidak lagi bersifat konvensional, tetapi lebih dinamis dan menarik. Guru-guru belajar cara menyusun kuis interaktif, penilaian formatif, dan tugas proyek yang dapat diakses secara digital.
Selain itu, pelatihan ini juga menekankan pentingnya umpan balik yang cepat dan konstruktif. Dengan teknologi, guru dapat memberikan evaluasi kepada murid secara langsung, memungkinkan mereka untuk memahami kekuatan dan kelemahan dalam pembelajaran mereka. Ini tidak hanya membantu murid memperbaiki diri, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang lebih kolaboratif.
Dalam implementasinya, para guru mulai merancang penilaian yang tidak hanya mengukur keterampilan bahasa, tetapi juga kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Misalnya, mereka dapat membuat tugas yang meminta santri untuk mempresentasikan topik tertentu menggunakan media digital, yang sekaligus melatih kemampuan berbicara dan pemahaman bahasa Arab. Dengan pendekatan ini, murid diajak untuk lebih aktif dalam proses belajar, dan penilaian menjadi lebih bermakna.
Seiring berjalannya waktu, penggunaan penilaian berbasis ICT mulai menunjukkan hasil yang positif. Murid merasa lebih termotivasi dan terlibat dalam pembelajaran, karena mereka dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. Selain itu, guru juga merasakan kemudahan dalam mengelola dan menganalisis hasil penilaian, yang membuat mereka lebih fokus pada pengembangan kualitas pembelajaran.
Kegiatan ini juga melibatkan kolaborasi antara sekolah dan orang tua. Melalui platform digital, orang tua dapat memantau perkembangan belajar anak mereka, sehingga menciptakan sinergi antara rumah dan sekolah. Komunikasi yang baik antara guru dan orang tua menjadi kunci untuk mendukung keberhasilan murid.
Dengan peningkatan mutu penilaian Bahasa Arab berbasis ICT ini, diharapkan bahwa para pendidik dapat lebih siap menyambut implementasi Kurikulum Prototipe 2022. Pendekatan ini tidak hanya akan meningkatkan hasil belajar murid, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks. Dalam jangka panjang, inovasi dalam penilaian ini diharapkan dapat menciptakan generasi yang tidak hanya menguasai Bahasa Arab, tetapi juga memiliki keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dan berkembang di era digital.