Bg

Berita - IAIN Surakarta

Pemberdayaan Perempuan sebagai Agen Penangkal Hoax di Pucangan, Kartasura, Sukoharjo

17 September 2023
Pada 17 September 2023. Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta melaksanakan pengabdian masyarakat dengan memperdayakan perempuan sebagai agen penangkal hoax di Pucangan, Kartasura, Sukoharjo.   Di era informasi yang serba cepat ini, penyebaran berita hoax menjadi tantangan besar bagi masyarakat. Menyadari pentingnya peran perempuan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat secara informasi, Dosen FIT UIN Raden Mas Said Surakarta meluncurkan inisiatif pemberdayaan perempuan sebagai agen penangkal hoax di Pucangan, Kartasura, Sukoharjo.   Acara dimulai di balai desa, dihadiri oleh perempuan dari berbagai latar belakang usia dan profesi. Kepala desa membuka acara dengan menekankan bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk menjadi garda terdepan dalam melawan informasi yang salah. Ia menyatakan, “Perempuan adalah sumber daya penting dalam membangun kesadaran akan informasi yang akurat dan terpercaya.”   Pelatihan dipandu oleh Dosen FIT UIN Raden Mas Said Surakarta. Dalam sesi ini, para peserta diajarkan cara mengenali ciri-ciri hoax, memahami dampak buruknya, serta teknik verifikasi informasi. Dengan menggunakan contoh-contoh berita yang sedang viral, mereka dilibatkan dalam diskusi aktif. Suasana interaktif ini membangkitkan rasa ingin tahu dan semangat belajar di antara peserta.   Salah satu momen paling menggugah terjadi ketika seorang peserta berbagi pengalaman pribadinya. Ia menceritakan bagaimana hoax mengenai kesehatan pernah membuatnya khawatir tentang keputusan yang diambil untuk keluarganya. Pengalaman ini membuka mata peserta lain akan realitas dampak dari berita palsu, sekaligus memotivasi mereka untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi.   Setelah sesi teori, peserta dibagi menjadi kelompok kecil untuk melakukan simulasi. Mereka diminta untuk menganalisis berbagai berita yang diambil dari media sosial dan memverifikasi kebenarannya. Kegiatan ini tidak hanya mengasah keterampilan kritis mereka, tetapi juga membangun solidaritas di antara perempuan dalam mencari kebenaran.   Di akhir acara, setiap peserta merasa lebih percaya diri dan berkomitmen untuk menjadi agen perubahan di komunitas mereka. Mereka bertekad untuk membagikan pengetahuan yang didapat kepada keluarga, teman, dan tetangga, serta aktif mengedukasi orang lain tentang pentingnya memilah informasi yang benar.   Inisiatif ini tidak hanya memberdayakan perempuan, tetapi juga memperkuat ikatan dalam komunitas Pucangan. Dengan pengetahuan yang lebih baik, perempuan di sana siap menjadi pelopor dalam melawan hoax, menciptakan lingkungan yang lebih sehat, dan memastikan bahwa informasi yang beredar adalah akurat dan bermanfaat bagi masyarakat. Di tengah tantangan digital, semangat perempuan Pucangan sebagai penangkal hoax semakin menguat dan menginspirasi.