Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah (FIT) UIN Raden Mas Said Surakarta mengadakan kegiatan diskusi yang bertajuk “Pandangan HTI, NU, dan Muhammadiyah tentang Makar dan Upaya Pencegahannya melalui PERPU Ormas” yang dilaksanakan pada 24 November 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat terkait isu-isu kebangsaan dan organisasi kemasyarakatan, khususnya dalam konteks upaya pencegahan makar melalui regulasi hukum. Diskusi ini menghadirkan beberapa tokoh akademis dan praktisi yang memahami secara mendalam tentang gerakan dan pemikiran HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), NU (Nahdlatul Ulama), dan Muhammadiyah. tiga organisasi yang memiliki pengaruh signifikan dalam kehidupan sosial-politik di Indonesia. Melalui perspektif ketiga organisasi ini, dosen-dosen FIT UIN Raden Mas Said Surakarta menguraikan bagaimana masing-masing pihak memandang makar, stabilitas negara, dan upaya pencegahan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU) tentang Organisasi Kemasyarakatan. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), meski kini sudah dibubarkan, dikenal sebagai organisasi yang mendorong pembentukan khilafah dan sering kali dipersepsikan memiliki pandangan berbeda tentang negara-bangsa. Dalam diskusi ini, pemikiran dan gerakan HTI dijelaskan secara komprehensif, termasuk argumen-argumen yang mereka gunakan untuk membenarkan agenda politik mereka. Sementara itu, NU dan Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki pandangan yang lebih moderat dalam merespons isu-isu terkait makar dan stabilitas negara. Kedua organisasi ini secara konsisten mendukung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sistem demokrasi Pancasila. Narasi diskusi ini menyoroti bagaimana NU dan Muhammadiyah menekankan pentingnya menjaga persatuan, serta pentingnya regulasi seperti PERPU Ormas dalam rangka mencegah organisasi yang dianggap merongrong kedaulatan negara. Dosen FIT UIN Raden Mas Said Surakarta memfasilitasi diskusi yang konstruktif, di mana berbagai pandangan diurai dan dijelaskan secara akademis dengan pendekatan yang mengedepankan dialog dan keterbukaan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan kesadaran di kalangan masyarakat tentang pentingnya menjaga persatuan nasional dan memahami kebijakan pemerintah terkait ormas yang dinilai dapat mengancam stabilitas negara. Melalui diskusi ini, dosen FIT UIN Raden Mas Said berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat wawasan kebangsaan dan meneguhkan komitmen terhadap Pancasila sebagai dasar negara. Upaya pencegahan makar melalui PERPU Ormas adalah langkah strategis yang harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat, termasuk civitas akademika, guna menjaga keutuhan NKRI dari segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat, terutama mahasiswa dan generasi muda, semakin sadar akan pentingnya memahami isu-isu terkait keamanan nasional dan dapat turut berpartisipasi aktif dalam menjaga kedamaian serta stabilitas sosial-politik di Indonesia. |