Bg

Berita - IAIN Surakarta

Pelatihan Melalui Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika (STEAM) untuk Menghasilkan Guru yang Kreatif dan Berwawasan

13 May 2023

Dosen FIT UIN Raden Mas Said Surakarta melaksankaan pengabdian masyakarat dengan tema STEAM. PkM dilaksanakan pada Kamis 13 April 2023 bertempat di wilayah Klaten. Hal-hal yang disampaikan oleh narasumber, antaralain:

Di era globalisasi yang kian pesat, dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kreatif dan inovatif. Salah satu pendekatan yang semakin diakui adalah integrasi Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika, atau yang sering disingkat STEAM. Pelatihan berbasis STEAM bertujuan untuk membekali para guru dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mendidik siswa secara efektif di abad ke-21.

Pelatihan ini dimulai dengan pemahaman mendalam tentang pentingnya interdisipliner dalam pendidikan. Para guru diajak untuk menjelajahi bagaimana konsep-konsep dalam sains dan teknologi dapat diintegrasikan dengan seni dan teknik, serta bagaimana semua ini berhubungan dengan matematika. Melalui workshop dan sesi praktikum, guru tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung menerapkannya dalam proyek nyata.

Salah satu metode yang digunakan adalah pembelajaran berbasis proyek, di mana guru dapat merancang kurikulum yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Dalam proyek ini, siswa diajak untuk menyelesaikan masalah nyata dengan menggabungkan berbagai disiplin ilmu. Misalnya, mereka bisa merancang alat sederhana yang memanfaatkan prinsip fisika sambil menggambar dan merancangnya secara estetis. Dengan cara ini, siswa tidak hanya memahami konsep-konsep teoritis, tetapi juga mampu menerapkannya dalam konteks yang lebih luas.

Pelatihan ini juga mengutamakan penggunaan teknologi terbaru sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Penggunaan aplikasi edukasi, perangkat lunak desain, dan platform kolaborasi online menjadi bagian integral dari pelatihan. Dengan memanfaatkan teknologi, para guru diajarkan bagaimana mengembangkan kelas yang lebih interaktif dan menarik, sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan berinovasi.

Selain itu, aspek seni dalam STEAM tidak boleh diabaikan. Kegiatan kreatif seperti menggambar, musik, dan drama membantu siswa mengekspresikan ide-ide mereka dengan cara yang unik. Hal ini penting untuk membangun keterampilan sosial dan emosional yang mendukung pembelajaran holistik.

Dalam pelatihan ini, guru juga dilatih untuk menjadi fasilitator yang handal. Mereka diajarkan teknik-teknik pembelajaran yang adaptif, agar dapat memahami dan memenuhi kebutuhan masing-masing siswa. Dengan pendekatan yang inklusif, setiap siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar.

Akhirnya, pelatihan berbasis STEAM bertujuan untuk menciptakan guru yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menginspirasi siswa untuk berpikir di luar batasan konvensional. Dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu, diharapkan para guru mampu melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan kreativitas, inovasi, dan wawasan yang luas.

Dengan demikian, pelatihan melalui STEAM bukan hanya sekadar pengembangan profesional, tetapi juga investasi bagi masa depan pendidikan yang lebih baik. Melalui guru-guru yang kreatif dan berwawasan, kita dapat berharap akan lahirnya pemimpin-pemimpin masa depan yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat dan dunia.