Bg

Berita - IAIN Surakarta

FIT Mengadakan Seminar Nasional Pendidikan

27 December 2019

Surakarta – Rabu (11/12), Fakultas Ilmu Tarbiyah Mengadakan Seminar Nasional Pendidikan dengan tema “Peluang Prodi-prodi Umum di PTKIN”. Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. Mudofir, S. Ag. M.Pd. selaku Rektor IAIN Surakarta, Dr. Imam Makruf, M.Ag selaku WR 1, Dr. M. Usman, M.Ag. selaku WR II, Dr. H. Baidi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah, dan Prof. Dr. Phil. Kamarudin Amin, M.A. selaku Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI sekaligus narasumber kegiatan.

Prof. Dr. Mudofir, S. Ag. M.Pd. menyampaikan dalam sambutannya bahwa Seminar pendidikan ini menghadirkan bapak dirjen untuk memberikan informasi-informasi penting mengenai peluang prodi-prodi umum dalam PTKIN serta alih status sebagaimana renstra pendis lima tahun kedepan akan meng-UIN-kan 30 IAIN. Beliau menyampaikan terimakasih kepada bapak dirjen atas kehadirannya. Sesungguhnya beliau hampir tidak hadir karena masih terus menggodog kebijakan-kebijakan yang harus dilahirkan. Sebenarnya ini pengorbanan besar beliau untuk hadir di IAIN Surakarta. Beliau juga mengungkapkan keinginannya agar IAIN Surakarta dapat menatap masa depan dengan penuh optimis, bahwa perubahan-perubahan global diikuti dengan cermat oleh komunitas IAIN Surakarta. “Apa yang harus kita lakukan, apa yang harus kita pelajari sehingga kita berpikir dan bertindak dengan masa depan”, tegas beliau.  Untuk itu prodi-prodi umum ingin beliau meminta di UIN Samber Nyowo Surakarta. Sebenarnya nama UIN Surakarta ini telah ramai diperbincangkan komunitas IAIN Surakarta. Mudah-mudahan bisa menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan pembangunan sehingga kementerian agama bisa betul-betul menyiapkan SDM untuk menghadapi masa depan.

Prof. Dr. Phil. Kamarudin Amin, M.A. memaparkan bahwa Perguruan tinggi kita sama-sama ketahui merupakan instrumen negara yang paling penting, paling fundamantel untuk meningkatkan National Competitiveness sebuah bangsa. Eksistensi, peran perguruan tinggi menjadi sangat fundamental. Secara emiris kita sama-sama melihat, kita sama-sama mengetahui bahwa tidak ada negara besar, tidak ada negara maju tanpa adanya perguruan tinggi yang maju. Oleh karena itu dalam RPJMN (Rencana Pembengunan Jangka Menengah Nasional) salah satu yang menjadi tema pokok dalam diskusi-diskusi ini ialah peningkatakan mutu dan kualitas. Kontribusi perguruan tinggi sangat sentral, sangat strategis dan sangat fundamental. Perguruan tinggi sebagai pengembangan sumber daya manusia dalam meningkatkan daya saing manusia yang menjadi kunci kemajuan sebuah bangsa.

Secara umum Kementrian Agama saat ini dalam posisi yang sangat mendukung alih status PTKIN. Seperti alih status IAIN untuk menjadi UIN. Karena dengan bertransformasi maka dapat berkontribusi lebih besar, mandatnya lebih besar. Terdapat 2 hal yang harus diperhatikan dalam hal alih status dari IAIN menjadi UIN yaitu harus memastikan bahwa dengan alih status ke UIN, prodi-prodi agama tidak boleh terdegradasi kualitasnya dan salah satu distingsi UIN itu adalah integrasi keilmuan. Seluruh sivitas akademika di kampus ini haruslah mulai mengambil langkah dalam mewujudkan smart campus. Memanfaatkan media digital dalam kegiatan akademik dan non-akademik. Sehingga kegiatan pembelajaran semakin berkembang.

Terakhir beliau menyampaikan, “Saat ini dalam pengambilan keputusan akan suatu hal, masyarakat cenderung lebih meminta pertimbangan kepada NU atau Muhammadiyah. Kenapa tidak meminta pertimbangan dari Perguruan-perguruan Tinggi. Inilah yang harus kita pikirkan kenapa bisa seperti itu. Kehadiran PTKIN haruslah bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat, agar bisa dirasakan kebermanfaatannya”.