Selasa, 14 Juni 2022, telah diadakan kegiatan workshop dosen dengan tema Tinjauan Kurikulum Berbasis MBKM ( Review Buku Panduan Skripsi Mahasiswa) di Aula Gedung PPG. Acara tersebut dimulai pukul 09.30-12.00 WIB yang diikuti oleh kurang lebih 30 dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah.
Acara tersebut dipandu oleh MC yang diawali dengan kegiatan pembukaan dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh petugas. Acara selanjutnya yaitu sambutan sekaligus membuka acara yang dilakukan oleh bapak Prof. Dr. Baidi. M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Raden Mas Said Surakarta. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan bahwa Fakultas Ilmu Tarbiyah telah melakukan berbagai terobosan baru untuk tugas-tugas akhir mahasiswa. Beliau menilai bahwa Fakultas Ilmu Tarbiyah telah selangkah lebih maju. Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan workshop ini dilakukan untuk menyelaraskan ketentuan-ketentuan yang terdapat pada buku panduan tugas akhir sehingga dalam penerapannya dilapangan dapat sesuai. Acara selanjutnya yaitu kegiatan inti yang dipandu oleh Ibu Dr. H. Siti Choiriyah. S. Ag dengan narasumber dari Bapak Prof. Imam Ma’ruf yang menghadiri acara secara via online karena suatu hal. Sebagai pengantar, Ibu Siti Choiriyah menyampaikan bahwa tugas akhir mahasiswa tidak hanya skripsi saja akan tetapi dapat berupa jurnal, buku, dll. Maka dari itu perlu adanya informasi lebih lanjut terkait kebijakan-kebijakan tersebut dan bagaimana operasionalnya dalam penerapannya di Fakultas Ilmu Tarbiyah.
Melalui media zoom, Bapak Prof. Imam Ma’ruf menyampaikan bahwa tugas akhir mahasiswa terdapat 3 macam yaitu skripsi, artikel dan buku. Namun, mahasiswa juga diperkenankan untuk membuat project-project mandiri seperti riset penelitian yang kemudian diconvert menjadi setara skripsi. Akan tetapi yang menjadi permasalahan disini adalah “Bagaimana melakukan desain atau mengembangkan program MBKM dan bagaimana mengembangkan standarisasi ketentuan program project tersebut dalam Fakultas Ilmu Tarbiyah? Apakah berbasis penelitian, budaya, dll?”. Beliau berharap, project-project penelitian dapat ditulis dan dikembangkan menjadi artikel dan skripsi sehingga project ini begitu leluasa untuk diulas tidak sebatas riset penelitian bersifat kualitatif sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyaan mahasiswa saat ini. Beliau menambahkan, tujuan dari adanya project-project tersebut adalah untuk memberikan peluang kepada mahasiswa yang kreatif dalam menyalurkan ide-denya. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa ketentuan-ketentuan tugas akhir mahasiswa saat ini hanya mengatur kaidah-kaidahnya saja dan beliau menyarankan perlu adanya teknik yang bergaya khas Pendidikan sebagai ciri khusus Fakultas Ilmu Tarbiyah. Selanjutnya terkait dengan format, beliau menyampaikan agar fakultas memberikan peluang dimana skripsi tidak hanya berformat A4 namun bisa juga A5. Hal ini dimaksudkan agar skripsi yang dihasilkan dapat dicetak dalam bentuk format buku yang lebih simple dan ringkas. Beliau juga menyarakan bahwa harus terdapat ketentuan-ketentuan artikel yang pasti supaya agar mahasiswa tidak mengalami kebingungan misal ketentuan cover, print out,d ll. Berikutnya beliau menyampaikan terkait teknis penilaian. Apabila yang dinilai adalah skripsi maka teknis penilaiannya melalui pengujian. Adapun artikel dapat dilakukan dengan teknik penilaian dengan adanya kegiatan review, revisi, dll sebagaimana jurnal pada umumnya. Adapun untuk memudahkan mahasiswa yang akan membuat artikel, beliau menyarankan dari fakultas memberikan wadah bagi mahasiswa yang ingin membuat artikel sebagai tugas akhirnya dengan memfasilitasi sebuah ruang publish jurnal sehingga mahasiswa tidak mengalami kesulitan karena seperti yang diketahui bahwa publish jurnal membutuhkan waktu yang relative lama sehingga membuat mahasiswa terkendala khususnya dalam kelulusan. Beliau berharap semua tugas akhir dari fakultas harus terdapat pedoman dan teknis-teknisnya agar pelaksanaannya tertib. Beliau juga menyarankan perlu adanya bimbingan tugas akhir yang tersistematis dan structural sebagai solusi bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan seperti dosen pembimbing sulit diajak komunikasi ataupun sebaliknya. Secara teknis, beliau menyarankan agar terdapat pengajuan pergantian dosen pembimbing apabila ditemukan kendala ketika mahasiswa melakukan bimbingan. Selain itu, perlu adanya perincian mengenai teknis munaqasyah, dll agar standar antar satu dosen dengan yang lainnya maupun mahasiswa satu dengan lainnya dapat selaras, seperti ketentuan PPT, dll. Selanjutnya yaitu tentang standar penilaian yang sesuai dengan kemampuan mahasiswa. Yang menjadi pokok tujuan disini adalah bagaimana dosen dapat menilai secara objektif terhadap mahasiswa, bagaimana kategori mahasiswa dapat dikatakan layak mendapatkan nilai-nilai yang telah ditentukan dan bagaimana pedoman dalam melakukan penilaianyang standar.
Selanjutnya, sesi Tanya jawab. Pertanyaan pertama dari Bapak Irfan Syaifudin, beliau bertanya “Bagaimana agar skripsi tidak hanya berhenti sampai laporan tapi bisa dijadikan artikel dan bagaimana kita menerapkan literatur review kepada mahasiswa agar menjadi kebiasaan”. Prof. Imam Ma’ruf menjelaskan bahwa sebuah skripsi yang kemudian dijadikan artikel merupakan suatu hal yang baik namun hal tersebut perlu dikembalikan pada mahasiswa apakah mampu untuk hal itu atau tidak karena pada prinsipnya mahasiswa tingkat S1 boleh memilih artikel namun untuk artikel belum ada kewajiban mahasiswa. Disamping itu, untuk menjadikan skripsi sebagai artikel perlu adanya bimbingan dari dosen pembimbing dimana dosen pembimbing dapat menjadi author kedua dan tentunya dengan sepengetahuan mahasiswa bimbingan. Pertanyaan kedua dari Bapak Hadziq , belaiau bertanya “Mengenai pedoman artikel apakah nantinya terdapat tingkatan sinta dalam arikel dengan maksud agar mahasiswa serius dalam mengerjakannya? dan apakah mahasiswa yang mempunyai produk seperti kaligrafi, tarian, dll dapat dijadikan sebagai pengganti tugas akhir?”. Prof. Imam Ma’ruf menjelaskan bahwa sebenarnya boleh saja apabila hal tersebut diterapkan namun apakah dari fakultas berani akan hal tersebut. Lalu mengenai produk-produk mahasiswa seperti yang disebutkan diatas harus ada penelitiannya, apabila tidak ada maka hal ini tidak memungkinkan untuk menjadikan produk tersebut pengganti tugas akhir karena tidak adanya project penelitian yang jelas dari latar belakang, permasalahan, manfaat, dll. Dan mungkin hal ini bisa lebih dirinci lagi untuk kedepannya. Pertanyaan ketiga dari Bapak Syamsul Huda, beliau bertanya “Seandainya terdapat mahasiswa yang menjadi youtuber dan kontennya tentang Pendidikan dimana dia mempunyai review banyak apakah bisa dijadikan sebagai pengganti tugas akhir?”. Prof. Imam Ma’ruf menjelaskan bahwa dalam video pastinya ada narasi-narasi untuk membuat video tersebut maka dari tulisan tersebut dirasa bisa ditulis secara ilmiah namun hal ini perlu tindakan lebih lanjut untuk kedepannya.
Dari penjelasan yang disampaikan oleh Bapak Imam Ma’ruf terdapat beberapa hal yang perlu disepakati dan dirumuskan dan tentunya terdapat tim khusus untuk membahasnya lebih lanjut, diantaranya yaitu:
LPM ARJUNA 2022
Media : Akhmad Nasyrudin
Redaktur : Yuliana Sari